Waspada jika Nafas Anak Anda tersengal-sengal dapat Memicu Kematian
Dunia Anak memang tiada habisnya jika kita bicarakan bermacam hal perlu kita pantau agar sang buah hati kita aman dan tumbuh menjadi anak sehat. Dulu Analysis Love my Baby sudah pernah membahas untuk Mengenali Gejala Pada Kelainan Napas Anak sekarang saya lebih menekankan lgi untuk selalu Waspada jika Nafas Anak Anda tersengal-sengal dapat Memicu Kematian.Seperti yang dijelaskan Dokter Spesialis Anak dr Nastiti Kaswandani SpA, Jika Napas Anak Anda tersengal-sengal bisa adanya infeksi oleh mikroorganisme dalam paru-paru atau dikenal dengan istilah radang paru-paru yang umumnya penyakit ini sering mengintai bayi dan balita.
Dalam dunia kedokteran disebut dengan pneumonia dapat merusak jaringan paru-paru yang menjadi tempat pertukaran oksigen. Akibatnya suplai oksigen pun terganggu dan membuat napas anak tersengal-sengal, sehingga memicu kematian anak apabila sudah terjadi pneumonia berat.
"Ciri khas Indonesia masih memiliki banyak masalah infeksi. Pneumonia adalah salah satu penyakit akibat infeksi dan menjadi sillent killer nomor satu bagi balita," ungkap dr Nastiti saat temu media di Kantor Kementerian Kesehatan RI
dr Nastiti menambahkan, sekitar 1,1 juta balita meninggal dunia karena pneumonia, yang merupakan 18 persen penyebab kematian secara keseluruhan. Sementara 99 persen kematian pneumonia terjadi di negara berkembang.
"Bahkan setiap satu jam dinyatakan ada empat sampai enam balita meninggal dunia," imbuhnya.
Pneumonia dapat dicegah dengan memberi ASI eksklusif kepada bayi, melakukan imunisasi lengkap, menghindari asap rokok, dan menjauhi orang-orang yang infeksi seperti flu. Karena itu merupakan faktor risiko yang dihadapi anak-anak yang memiliki imunitas rendah
Jadi untuk ibu-ibu lebih waspada dalam pergaulan Anak Anda karena Pneumonia ini dapat menular
proses penularan pneumonia sangat cepat dan berbahaya bagi balita, karena menyerang jaringan paru-paru. Kalau tak segera ditangani, nyawa si balita sulit tertolong.
Dijelaskan Dokter Spesialis Anak dr Nastiti Kaswandani SpA, pneumonia merusak jaringan paru, sehingga susah menyerap oksigen dan mengakibatkan sesak napas akibat terpapar bakteri.
"Penularan pneumonia salah satu hal yang sulit ditebak karena ditularkan melalui udara. Maka potensinya terjadi dari penularan orang dewasa dan anak-anak," ujar dr Nastiti saat temu media di Kantor Kementerian Kesehatan RI.
Pneumonia termasuk salah satu infeksi saluran paru akut (ISPA) yang berlangsung cepat mulai dari 7-14 hari masa penyembuhan.
"Tapi kalau pasien menderita komplikasi lain nyawanya sulit tertolong. ISPA cukup cepat dalam hitungan hari. Salah satu bahayanya kekurangan oksigen bisa merusak jaringan otak akibat terpapar bakteri," imbuhnya.
Kalau sudah begitu, penanganan dari tim dokter harus segera. Orangtua juga harus mengenali tanda dan gejala pneumonia kurang dari 24 jam.
"Proses penyembuhan tergantung dari daya tahan tubuh si anak. Biasanya orangtua datang ke rumah sakit setelah dua jam si anak sesak napas. Kalau tidak ditangani dalam enam jam pertama, kondisinya lebih memburuk," pungkasnya.
0 comments:
Posting Komentar